Membuat formulir yang aksesibel di situs web Anda bukan hanya masalah kepatuhan; ini adalah komitmen untuk memastikan bahwa semua pengguna, terlepas dari kemampuan mereka, dapat berinteraksi dengan konten Anda. Formulir adalah elemen penting untuk mengumpulkan informasi, memproses pesanan, mendaftarkan pengguna, atau menerima masukan. Namun, tanpa aksesibilitas yang baik, Anda berisiko mengabaikan sebagian besar audiens, terutama pengguna dengan disabilitas seperti gangguan penglihatan, masalah kognitif, atau keterbatasan motorik.
Formulir yang aksesibel tidak hanya meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi juga memperkuat SEO situs web Anda, karena mesin pencari seperti Google memberikan nilai lebih pada situs yang mengikuti pedoman aksesibilitas. Tapi bagaimana cara memastikan bahwa formulir Anda bisa diakses oleh semua orang? Berikut ini adalah praktik terbaik untuk memandu Anda dalam proses tersebut.
1. Gunakan Label yang Jelas dan Deskriptif
Salah satu elemen utama dalam aksesibilitas formulir adalah memastikan bahwa semua kolom input diberi label dengan benar. Setiap kolom input, seperti kotak teks atau dropdown, harus memiliki label yang sesuai dan jelas menjelaskan tujuan kolom tersebut.
Sebagai contoh, daripada hanya menggunakan “Nama” sebagai label, gunakan “Nama Lengkap” untuk memperjelas informasi yang Anda minta. Pembaca layar sangat bergantung pada label ini untuk membimbing pengguna dengan gangguan penglihatan. Ketika label tidak ada atau tidak jelas, hal ini bisa menimbulkan kebingungan dan membuat formulir sulit atau bahkan tidak mungkin untuk diselesaikan.
Selain itu, hindari menggunakan teks placeholder sebagai pengganti label. Meskipun placeholder tampak praktis, teks tersebut menghilang begitu pengguna mulai mengetik, yang membuat pengguna yang mungkin perlu diingatkan akan tujuan kolom tersebut kesulitan. Selalu gunakan label yang terlihat bersama dengan kolom input.
2. Pastikan Penggunaan Fieldset dan Legend yang Tepat
Ketika formulir Anda berisi beberapa kolom yang berhubungan, seperti bagian informasi pribadi atau detail pembayaran, gunakan tag HTML <fieldset>
dan <legend>
untuk mengelompokkannya. Ini sangat bermanfaat bagi pengguna dengan pembaca layar, karena memberikan konteks dan membantu mereka menavigasi formulir yang kompleks dengan lebih mudah.
Sebagai contoh, kelompokkan semua kolom yang berhubungan dengan informasi penagihan di bawah legend seperti “Detail Penagihan.” Ini memudahkan pengguna untuk memahami tujuan bagian tersebut dan memastikan bahwa setiap grup input tersusun secara logis.
3. Terapkan Navigasi Menggunakan Keyboard
Banyak pengguna yang mengandalkan navigasi menggunakan keyboard daripada mouse untuk berpindah di antara kolom-kolom dalam formulir. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa formulir Anda dapat dinavigasi hanya dengan menggunakan keyboard. Tombol “Tab” biasanya digunakan untuk berpindah dari satu kolom ke kolom berikutnya, sementara tombol “Enter” sering digunakan untuk mengirimkan formulir.
Untuk memastikan bahwa formulir Anda ramah keyboard, uji navigasi dengan berpindah di antara semua elemen formulir hanya menggunakan keyboard. Semua elemen, termasuk tombol, kotak centang, tombol radio, dan menu dropdown, harus dapat diakses dan difokuskan melalui tombol “Tab.”
Selain itu, pastikan bahwa indikator fokus terlihat jelas, sehingga pengguna tahu elemen mana yang sedang mereka interaksikan. Tanpa indikator fokus yang terlihat, pengguna bisa kehilangan jejak posisi mereka di formulir.
4. Berikan Pesan Kesalahan yang Informatif
Kesalahan saat mengisi formulir bisa membuat frustrasi bagi setiap pengguna, tetapi bisa menjadi masalah yang lebih besar bagi mereka yang menggunakan teknologi bantu. Ketika terjadi kesalahan, pastikan pesan yang ditampilkan jelas, spesifik, dan membantu.
Sebagai contoh, daripada menampilkan pesan umum seperti “Terdapat kesalahan dalam formulir Anda,” berikan umpan balik seperti “Masukkan alamat email yang valid.” Ini memberikan informasi yang dibutuhkan pengguna untuk memperbaiki masalah tanpa kebingungan yang tidak perlu.
Selain itu, tampilkan pesan kesalahan di sebelah atau dalam kolom yang relevan, daripada di area notifikasi umum di bagian atas atau bawah formulir. Pengguna dengan gangguan penglihatan mungkin tidak akan melihat pesan kesalahan jika pesan tersebut dipisahkan dari kolom input.
5. Gunakan Atribut ARIA (Accessible Rich Internet Applications)
Atribut ARIA sangat berguna untuk meningkatkan aksesibilitas formulir, terutama ketika elemen HTML default tidak cukup. Dengan ARIA, Anda dapat mendefinisikan peran, status, dan properti yang bisa dibaca dengan lebih akurat oleh teknologi bantu.
Sebagai contoh, menggunakan aria-required="true"
pada kolom yang wajib diisi memberi tahu pembaca layar bahwa kolom tersebut harus diisi. Demikian pula, aria-invalid="true"
dapat digunakan untuk menunjukkan bahwa kolom input berisi kesalahan.
Meskipun ARIA sangat kuat, atribut ini harus digunakan secara hemat dan hanya ketika elemen HTML asli tidak bisa mencapai fungsionalitas yang diinginkan. Penggunaan ARIA yang berlebihan justru bisa mengurangi aksesibilitas dengan memperumit kode dan mungkin membingungkan teknologi bantu.
6. Pastikan Kontras Warna dan Keterbacaan Teks
Kolom formulir dan teks harus mudah dibaca oleh semua pengguna, termasuk mereka yang memiliki gangguan penglihatan warna atau penglihatan rendah. Salah satu cara terbaik untuk memastikan keterbacaan adalah dengan menjaga kontras warna yang tinggi antara teks dan latar belakang.
Pedoman Aksesibilitas Konten Web (WCAG) merekomendasikan rasio kontras setidaknya 4,5:1 untuk teks biasa dan 3:1 untuk teks yang lebih besar. Anda dapat menggunakan alat seperti pemeriksa kontras warna untuk mengevaluasi apakah formulir Anda memenuhi persyaratan ini.
Selain kontras, pastikan teks cukup besar untuk mudah dibaca. Ukuran font minimal 16px umumnya direkomendasikan untuk kolom formulir, tetapi sebaiknya uji ukuran ini dengan audiens Anda.
7. Terapkan Tata Letak Formulir yang Logis
Formulir Anda harus mengikuti tata letak yang logis dan mudah diprediksi. Jaga agar kolom yang berhubungan tetap berdekatan, dan hindari menempatkan elemen dalam urutan yang membingungkan. Kelompokkan input yang serupa, seperti detail pribadi atau informasi pembayaran, dalam bagian yang jelas.
Jika formulir Anda panjang, pertimbangkan untuk memecahnya menjadi beberapa langkah atau halaman. Ini dapat mengurangi beban kognitif, karena pengguna tidak akan kewalahan dengan terlalu banyak kolom sekaligus. Pastikan juga untuk menunjukkan kemajuan pengguna sepanjang formulir dengan menggunakan indikator progres, sehingga mereka tahu berapa langkah yang tersisa.
Selain itu, hindari meminta pengguna untuk memasukkan informasi yang sama lebih dari sekali, karena hal ini bisa membuat frustrasi dan meningkatkan kemungkinan terjadinya kesalahan.
8. Tambahkan Instruksi Formulir yang Aksesibel
Instruksi yang jelas dapat sangat meningkatkan aksesibilitas formulir. Misalnya, jika diperlukan format khusus—seperti untuk tanggal atau nomor telepon—berikan petunjuk di instruksi. Jika kolom bersifat opsional, tandai dengan jelas, sehingga pengguna tidak membuang waktu mengisi informasi yang tidak diperlukan.
Instruksi formulir harus ditempatkan di tempat yang mudah dilihat oleh pengguna—idealnya sebelum kolom yang dimaksud. Juga, pastikan pengguna teknologi bantu dapat mengakses instruksi ini dengan mengasosiasikannya dengan elemen formulir yang tepat.
9. Optimalkan untuk Perangkat Seluler
Aksesibilitas seluler sama pentingnya dengan aksesibilitas di desktop. Banyak pengguna mengakses formulir melalui smartphone atau tablet, jadi pastikan formulir Anda dioptimalkan untuk layar kecil. Kolom harus cukup besar sehingga pengguna dapat mengetuknya dengan mudah, dan tata letak secara keseluruhan harus menyesuaikan dengan berbagai ukuran layar.
Untuk meningkatkan aksesibilitas seluler, pastikan kolom input, tombol, dan elemen interaktif lainnya ramah terhadap sentuhan. Ini termasuk memberikan ruang yang cukup di antara elemen formulir untuk menghindari input yang tidak disengaja.
Kesimpulan
Membuat formulir yang aksesibel adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan perhatian terhadap detail dan empati terhadap pengguna dengan kemampuan yang berbeda-beda. Dengan menerapkan praktik terbaik ini—seperti menggunakan label yang jelas, memastikan navigasi dengan keyboard, dan memberikan pesan kesalahan yang informatif—Anda dapat menciptakan pengalaman yang lebih inklusif dan ramah pengguna bagi semua pengunjung situs Anda.
Aksesibilitas tidak hanya bermanfaat bagi pengguna dengan disabilitas—ini juga meningkatkan kegunaan situs web Anda untuk semua pengguna, sambil membantu Anda mematuhi standar aksesibilitas global seperti WCAG. Selain itu, formulir yang aksesibel dapat meningkatkan peringkat situs di mesin pencari, meningkatkan keterlibatan pengguna, dan mengurangi tingkat pengabaian formulir, yang pada akhirnya menghasilkan situs web yang lebih sukses.