Cara Melakukan Audit SEO Teknis pada Website Anda

Kinerja website Anda di mesin pencari tidak hanya bergantung pada kata kunci dan backlink. SEO teknis adalah fondasi yang mendukung seluruh strategi SEO Anda. Jika situs Anda tidak dioptimalkan secara teknis, konten terbaik sekalipun mungkin sulit untuk mendapatkan peringkat. Melakukan audit SEO teknis secara menyeluruh adalah langkah penting untuk mengidentifikasi dan memperbaiki masalah yang dapat menghambat potensi maksimal situs Anda.

Dalam panduan ini, kami akan membahas langkah-langkah utama untuk melakukan audit SEO teknis, memastikan situs web Anda berjalan dengan lancar dan memenuhi standar optimasi mesin pencari modern.

1. Crawl Website Anda untuk Mendeteksi Kesalahan

Langkah pertama dalam audit SEO teknis adalah melakukan crawling pada website Anda. Alat crawling mensimulasikan bagaimana bot mesin pencari menavigasi situs Anda, sehingga Anda bisa melihat apa yang mereka lihat. Alat seperti Screaming Frog, Sitebulb, atau Semrush sangat ideal untuk tugas ini. Saat melakukan crawling, Anda terutama mencari:

  • Kesalahan 404: Kesalahan ini terjadi ketika sebuah halaman tidak lagi ada atau URL salah. Terlalu banyak kesalahan 404 bisa memberi sinyal kepada Google bahwa situs Anda tidak dikelola dengan baik.
  • Redirect Loops: Saat halaman dialihkan beberapa kali, hal ini bisa membingungkan mesin pencari dan memperlambat pengalaman pengguna.
  • Link Rusak: Tautan internal dan eksternal yang rusak dapat merusak pengalaman pengguna dan mencegah mesin pencari meng-crawl bagian tertentu dari situs Anda.

Setelah mengidentifikasi masalah-masalah ini, sangat penting untuk segera memperbaikinya. Perbarui atau hapus tautan yang rusak, atur pengalihan (redirect) yang benar (sebaiknya 301 redirect), dan pastikan setiap halaman dapat di-crawl dengan baik.

2. Analisis Kecepatan dan Performa Situs

Kecepatan situs telah menjadi faktor peringkat penting bagi mesin pencari. Pengguna juga lebih menyukai situs yang memuat cepat—penundaan lebih dari tiga detik dapat menyebabkan tingkat bouncing yang lebih tinggi. Untuk memeriksa kecepatan situs Anda, alat seperti Google PageSpeed Insights dan GTmetrix akan memberikan laporan terperinci tentang area yang perlu diperbaiki.

Cari rekomendasi seperti:

  • Optimisasi Gambar: Kompres gambar tanpa mengorbankan kualitas. Alat seperti TinyPNG atau ShortPixel dapat mengurangi ukuran gambar, yang akan membantu mempercepat waktu pemuatan.
  • Manfaatkan Cache Browser: Caching menyimpan sebagian situs web Anda secara lokal di perangkat pengguna, sehingga kunjungan berikutnya lebih cepat.
  • Minify CSS, HTML, dan JavaScript: Ini mengurangi ukuran file situs Anda, membantu mereka untuk dimuat lebih cepat.

Pastikan Anda menangani masalah performa yang ditemukan dalam laporan ini untuk memberikan pengalaman situs yang lebih cepat dan responsif bagi pengguna.

3. Pastikan Responsif pada Perangkat Mobile

Dengan lalu lintas mobile yang melampaui desktop di banyak industri, sangat penting bahwa situs web Anda sepenuhnya dioptimalkan untuk perangkat mobile. Google menggunakan indeks mobile-first, yang berarti mereka terutama menggunakan versi mobile situs Anda untuk menentukan peringkat. Anda dapat menguji kegunaan mobile situs Anda menggunakan alat Google Mobile-Friendly Test.

Selama audit, periksa hal-hal berikut:

  • Desain Responsif: Situs Anda harus otomatis menyesuaikan dengan berbagai ukuran layar dan resolusi.
  • Elemen yang Dapat Diklik: Tombol dan tautan harus cukup besar untuk mudah diklik di layar perangkat mobile tanpa harus melakukan zoom.
  • Keterbacaan Teks: Pastikan teks di perangkat mobile mudah dibaca tanpa perlu zoom atau menggulir ke samping.

Jika situs Anda tidak sepenuhnya ramah mobile, Anda tidak hanya akan kehilangan peringkat, tetapi juga potensi lalu lintas dari pengguna mobile.

4. Periksa Indeksabilitas Situs

Jika mesin pencari tidak dapat mengindeks halaman Anda, halaman tersebut tidak akan muncul di hasil pencarian, meskipun kontennya telah dioptimalkan dengan baik. Salah satu bagian penting dalam audit SEO teknis adalah memastikan bahwa situs Anda dapat diindeks oleh mesin pencari.

Mulailah dengan meninjau file robots.txt Anda. File ini memberi tahu mesin pencari bagian mana dari situs Anda yang dapat dan tidak dapat di-crawl. Pastikan Anda tidak secara tidak sengaja memblokir bagian penting dari situs Anda agar tidak diindeks.

Selanjutnya, periksa sitemap XML Anda. Sitemap membantu mesin pencari memahami struktur situs Anda dan menemukan semua halaman penting Anda. Pastikan sitemap Anda diperbarui dan dikirimkan ke Google Search Console.

Terakhir, periksa kesalahan pengindeksan di Google Search Console. Jika halaman tertentu tidak diindeks, Console akan memberikan alasan spesifik, seperti tag “noindex” atau kesalahan crawl. Perbaiki ini untuk memastikan konten situs Anda sepenuhnya terlihat oleh mesin pencari.

5. Tinjau Struktur URL dan Bersihkan Konten Duplikat

Struktur URL yang bersih dan terorganisir sangat penting baik untuk pengguna maupun mesin pencari. Setiap URL harus sederhana, deskriptif, dan mencakup kata kunci yang relevan. Hindari URL yang panjang dan membingungkan dengan string angka atau simbol acak.

Konten duplikat adalah faktor lain yang dapat merugikan kinerja SEO Anda. Mesin pencari kesulitan ketika ada beberapa halaman dengan konten yang mirip atau identik, karena mereka tidak tahu mana yang harus diprioritaskan. Gunakan alat seperti Siteliner atau Copyscape untuk mengidentifikasi konten duplikat di situs Anda. Setelah ditemukan, Anda dapat menggabungkan halaman yang mirip atau menggunakan tag kanonik untuk menunjukkan versi konten yang diutamakan.

6. Terapkan Data Terstruktur

Data terstruktur, atau schema markup, membantu mesin pencari memahami konten Anda dengan lebih baik, yang dapat meningkatkan visibilitas di hasil pencarian. Misalnya, menambahkan data terstruktur dapat membuat situs Anda memenuhi syarat untuk rich snippets, seperti penilaian bintang, FAQ, atau informasi acara.

Gunakan Google’s Structured Data Markup Helper untuk membuat dan memvalidasi data terstruktur di situs Anda. Jenis schema yang umum meliputi:

  • Article schema untuk posting blog dan artikel berita
  • Product schema untuk situs ecommerce
  • Review schema untuk penilaian bintang dan umpan balik pengguna

Data terstruktur tidak akan secara langsung meningkatkan peringkat Anda, tetapi dapat meningkatkan click-through rate (CTR) dan memberikan pengalaman yang lebih kaya bagi pengguna di hasil pencarian.

7. Evaluasi HTTPS dan Keamanan

Keamanan situs web telah menjadi faktor peringkat penting, terutama dengan Google sekarang menandai situs non-HTTPS sebagai “Tidak Aman”. Pastikan situs web Anda dilindungi dengan sertifikat SSL, yang mengenkripsi data dan memastikan koneksi yang aman bagi pengguna Anda.

Situs web HTTPS juga membantu meningkatkan kepercayaan pengguna dan privasi, elemen penting dalam lanskap digital saat ini. Setelah menerapkan SSL, periksa bahwa semua halaman dapat diakses melalui HTTPS dan bahwa tidak ada peringatan konten campuran, di mana beberapa elemen halaman masih dimuat melalui HTTP.

8. Audit Elemen SEO On-Page

Meskipun bukan elemen teknis secara ketat, SEO on-page tetap pantas untuk diperhatikan selama audit Anda. Ini mencakup tinjauan terhadap:

  • Tag judul: Apakah unik, deskriptif, dan mengandung kata kunci yang relevan?
  • Meta deskripsi: Meskipun tidak secara langsung mempengaruhi peringkat, meta deskripsi yang ditulis dengan baik dapat meningkatkan click-through rate (CTR).
  • Header tags (H1, H2, dll.): Pastikan penggunaan header yang tepat untuk menyusun konten dan meningkatkan keterbacaan.
  • Alt text untuk gambar: Mesin pencari tidak dapat “melihat” gambar, jadi alt text membantu mendeskripsikan mereka, yang berkontribusi pada peringkat pencarian gambar dan aksesibilitas.

Dengan mengoptimalkan elemen-elemen ini, Anda memudahkan mesin pencari dan pengguna untuk menavigasi dan memahami konten situs Anda.

9. Pantau dan Perbaiki Kesalahan Situs Secara Berkala

Audit SEO teknis satu kali saja tidak cukup dalam dunia SEO yang terus berubah. Biasakan untuk secara rutin memantau situs web Anda menggunakan alat seperti Google Search Console, Ahrefs, atau Semrush. Alat-alat ini memberikan pembaruan real-time tentang masalah, memungkinkan Anda untuk memperbaikinya sebelum menjadi masalah besar.

Audit rutin juga memastikan bahwa pembaruan pada situs Anda—baik dari konten baru, plugin, atau perubahan struktural—tidak secara tidak sengaja menyebabkan masalah yang dapat merusak SEO Anda.

Kesimpulan

Melakukan audit SEO teknis mungkin tampak rumit, tetapi ini adalah tugas penting untuk menjaga kesehatan dan kinerja situs web Anda. Mulai dari crawling untuk menemukan kesalahan hingga memastikan responsif mobile, optimasi kecepatan, dan keamanan, setiap langkah memainkan peran penting dalam cara mesin pencari melihat dan memberi peringkat situs Anda.

Ingat, SEO teknis bukanlah proses satu kali. Ini adalah upaya berkelanjutan untuk memperbaiki situs Anda, beradaptasi dengan tren SEO terbaru, dan memastikan konten Anda mudah diakses oleh mesin pencari dan pengguna. Dengan melakukan audit secara teratur, Anda dapat mengantisipasi masalah potensial dan menjaga situs web Anda tetap dioptimalkan untuk kesuksesan jangka panjang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *